Sumbar – Bencana alam banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang di wilayah Provinsi Sumatera Barat tahun 2025 telah mengganggu dunia pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan di tengah bencana ini, sekolah di wilayah IV Sumatera Barat khususnya dan Sumatera Barat umum beradaptasi dengan pembelajaran daring.
Untuk menjamin keselamatan dan keamanan warga satuan pendidikan serta mendukung upaya penanganan darurat bencana, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Sumatera Barat, Syafruddin Abbas, menginstruksikan penyesuaian kegiatan pembelajaran di wilayah kerja IV Sumatera Barat, yaitu kota Payakumbuh, kabupaten Limapuluh Kota, dan Tanah Datar.
“Penyesuaian kegiatan pembelajaran ini mulai tanggal 27-29 November 2025, kegiatan pembelajaran tatap muka akan diganti dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau pembelajaran daring,”ujar Syafruddin Abbas kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (28/11/2025).
Ditegaskan Syafruddin Abbas, Kepala Satuan Pendidikan SMA, SMK dan
SLB, utamanya di wilayah kerja IV Sumatera Barat dapat mengambil keputusan dan kebijakan penyesuaian kegiatan pembelajaran, sesuai dengan situasi dan kondisi di wilayah masing-masing, jika kondisi lapangan belum memungkinkan untuk kegiatan tatap muka.
Kemudian, tugas kepala sekolah dan guru memastikan peserta didik tetap mendapatkan layanan pendidikan dan tugas belajar yang terstruktur melalui platform yang tersedia.
Setelah itu, menjaga keselamatan diri, keluarga, dan lingkungan sekitar, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana susulan.
Apabila terjadi keadaan yang membahayakan,
segera menghubungi layanan darurat melalui command centre kabupaten/kota masing-masing atau dapat menghubungi Pusdalops Sumatera Barat, telpon dan whatsapp (0751) 713943.
“Imbauan ini dengan dasar Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor 360-761-2025 tentang penetapan status tanggap darurat bencana alam banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang di wilayah Provinsi Sumatera Barat tahun 2025,”ujar Syafruddin Abbas. (Bayu Denura)
