Evakuasi Korban Galodo di Jembatan Kembar Berlangsung Hingga Malam Hari, 20 Jenazah Sudah Ditemukan

PADANG PANJANG — Proses pencarian dan evakuasi korban bencana galodo di kawasan Jembatan Kembar, Kelurahan Silaing Bawah, terus dikebut oleh tim gabungan. Hingga Sabtu (29/11/2025) malam, upaya penyisiran masih berlangsung tanpa henti.

Sejak Kamis (27/11/2025), tim dari berbagai unsur berjibaku mengevakuasi korban dan membersihkan material longsor yang memenuhi aliran Batang Anai. Dari pantauan terakhir, sedikitnya 20 jenazah telah ditemukan di sepanjang aliran sungai tersebut, sementara 15 warga lainnya masih dilaporkan hilang.

“Iya, 20 jenazah telah ditemukan hingga pukul 21.00 WIB. Sepuluh merupakan warga Padangpanjang dan sepuluh lainnya berasal dari luar daerah,” ujar Donna, personel BPBD dan Kesbangpol Kota Padangpanjang.

Penyisiran masih dilakukan di sepanjang akses Jembatan Kembar untuk memastikan tak ada korban yang tertinggal. Salah satu jembatan di lokasi sudah kembali bisa dilalui kendaraan, sementara jembatan lainnya masih ditutup karena pembersihan material belum selesai.

Tim di lapangan juga berhasil mengevakuasi sejumlah barang berharga dari bangunan musala yang terdampak.

Wali Kota Padangpanjang, Hendri Arnis, yang meninjau langsung proses evakuasi, mengimbau warga untuk tetap berada di zona aman di area atas. Ia menegaskan keselamatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama.

“Kondisi di lapangan masih labil. Tim bekerja maksimal tanpa henti untuk memastikan seluruh korban dapat ditemukan. Kami mohon keluarga korban menunggu di tempat aman dan menyerahkan proses evakuasi kepada tim yang terlatih,” tegasnya.

Hendri Arnis juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, mulai dari TNI, Polri, BPBD, Satpol PP Damkar, PMI, Basarnas, Dinkes, hingga para relawan.

Sementara itu, Kapolres Padang Panjang, AKBP Kartyana Widyarso Wardoyo Putro, menyampaikan bahwa seluruh korban yang ditemukan telah dibawa ke RSUD Padang Panjang untuk proses identifikasi oleh Tim DVI gabungan, yang terdiri dari Biddokkes, unit identifikasi Reskrim Polres Padang Panjang, serta pihak RSUD.

Kapolres mengimbau masyarakat yang keluarganya mungkin menjadi korban galodo dan belum ditemukan untuk segera mencari informasi di ruang jenazah RSUD Padang Panjang, seperti dikutip dari rakyatsumbar.id. (P)