
TANAH DATAR – Universitas Andalas bersama mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) melaksanakan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di Nagari Aie Angek, Kecamatan X Koto. Kamis 14 Agustus 2025, program ini fokus pada Pengembangan Desa Wisata Hortikultura Tangguh Bencana Berbasis Geopark, sebuah inisiatif yang memadukan potensi wisata, teknologi mitigasi bencana, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Ketua pelaksana, Alif Mufid, menyampaikan apresiasi atas dukungan semua pihak. Ia menekankan pentingnya sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam membangun desa wisata yang aman sekaligus memberikan nilai tambah ekonomi.
Dosen pembimbing lapangan, Prof. Dr. Eng. Fauzan, M.Sc (Eng.), selaku Ketua Pusat Studi Bencana Universitas Andalas, menegaskan bahwa keberlanjutan pariwisata tidak hanya bergantung pada keindahan alam, tetapi juga kesiapan desa menghadapi potensi bencana.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber berkompeten. Prof. Yenny Narny S.S, M.A, Ph.D, ahli wisata geopark, ia juga menjelaskan pentingnya pengelolaan potensi geologi, keanekaragaman hayati, dan budaya dalam satu jejaring wisata.
Sementara itu Dr. Verinita, S.E, M.Si, pakar pemasaran pariwisata, membawakan materi strategi promosi digital dan pengemasan paket wisata yang menarik. Zaini, ST., M.Sc., Ph.D, dosen Teknik Elektro Unand, memaparkan rancangan early warning system (EWS) untuk mitigasi bencana. Dan juga hadir, Dr. Ferdinal Asful, S.P, M.Si, dosen Fakultas Pertanian, ia menekankan pentingnya pengelolaan hortikultura sebagai daya tarik wisata sekaligus sumber penghidupan masyarakat.
Harapan juga datang dari berbagai pemangku kepentingan, seperti dari Riki Mulyadi, S.S, Labai Marajo, selaku Wali Nagari Aie Angek, ia berharap tangan dingin tim Unand dapat mengembalikan ikon wisata nagari. Poppy, Ketua Satgas Bencana Nagari, menekankan pentingnya kesiapsiagaan warga dalam mendukung wisata berbasis mitigasi bencana. Sementara itu, Gusfayanti, S.P, Kabid Pariwisata Tanah Datar, menegaskan bahwa Tanah Datar memiliki keindahan luar biasa, namun masih membutuhkan pengelolaan lebih profesional agar bisa bersaing.

Mahasiswa KKN periode 1 juga berperan aktif dalam kegiatan, termasuk. Girlfa Petra Ghaniyy dan Khainissa Rahmi selaku PIC Master Plan Desa Wisata Tangguh Bencana, berharap rancangan awal yang disusun dapat dilanjutkan oleh KKN periode II serta dapat menjadikan Aie Angek semakin dikenal luas oleh wisatawan dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
Dengan dukungan akademisi, pemerintah daerah, dan partisipasi aktif masyarakat, Aie Angek kini berada di jalur untuk menjadi destinasi unggulan Sumatra Barat yang memadukan keindahan alam, kearifan lokal, teknologi, dan edukasi kebencanaan dalam satu paket wisata berkelanjutan. (Giva)